Oleh: Yeyen Khoo

Menjadi pantai,
diamnya didatangi,
tidak diatur untuk berhias,
semula jadi mendamaikan.

Menjadi pantai,
tenang-tenangan,
fikiran polos tiada merimaskan,
menjadi kenangan buat Si Pengenang.

Menjadi pantai,
tidak lekang sama angin,
sepoi-sepoi buat didodoikan,
tertidur terlena dalam keringanan.

Menjadi pantai,
sumber rezeki tanpa bayaran,
lubuk utama jadi pilihan,
buat dihidupkan yang hampir bulur.

Menjadi pantai,
berdiam-diaman ia,
ada juga kontranya,
kerap dicemburui keindahannya.

Menjadi pantai,
seringkali memakan hatinya,
tidak menganggu tapi dicari-cari,
terkadang letih berlari dalam statik.

Menjadi pantai,
sekali meledak dirempuhnya subjek yang diam,
habis ranap tinggal merempat,
yang ada cuma tinggalan ranting sisaan tengkorak.

Ah!

Air muntah ikan marah,
sekali kau lihat pantai,
jangan dianggap kosong tidak bersenjata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *