Oleh: Mansurni Abadi

Kalau kita cermati tujuan keseluruhan dari pendidikan, ada pada kekuatan untuk mempersiapkan orang baik secara subjektif mahupun objektif yang dapat berfungsi secara aktif dan bertanggungjawab dalam komuniti mereka, masyarakat dan akhirnya dunia.

Tetapi, pada praktiknya, pendidikan boleh dikondisikan ke dalam dua pengaruh; iaitu dapat memelihara cara berfikir menjadi lebih baik dan satu yang lainnya adalah memberitahu orang apa yang harus difikirkannya.

Dalam perspektif aktivisme pendidikan, pertama adalah memberdayakan orang dengan kejernihan fikiran berdasarkan rasional dan pemikiran kritis. Kedua pula hanyalah mengindoktrinasi orang untuk melayani nafsu penguasa bahkan cenderung menjadikannya peserta didiknya menjadi apati. Keadaan pendidikan yang kedua berkebalikan dengan sifat alamiah intelektual yang harusnya tidak hanya menghafal informasi tetapi dapat dan mampu untuk mengatasi masalah sosial dengan informasi yang telah menjadi pengetahuan di kepalanya.

Pada kondisi pendidikan yang kedua itu, gejala apatisme itu tinggi, mereka cenderung bersikap denial dengan setiap masa sosial selalu berlaku. Ironinya, mereka berteriak untuk perubahan saat krisis semakin parah, jadi golongan intelektual yang dihasilkan oleh kondisi kedua lebih banyak menuntut daripada ikut serta dalam aksi.

Walhal, untuk dapat menyelesaikan masalah itu, kita harus mengakui bahawa masalah itu ada. Apati sebenarnya merosakkan individu dan masyarakat. Tetapi, mengapa kita dan masyarakat perlu membiarkannya terus berlanjutan kalau itu yang bertentangan dengan hati nurani kita? Adakah kerana kajian yang kita rancang tidak cukup waktu? Dana yang terhad? Atau kerana kekurangan kemahuan?

Maka, menjadi penting bagi pendidikan untuk menciptakan suasana pendidikan yang sesuai dengan kondisi yang pertama. Terlebih dahulu mengenal mazhab-mazbab pendidikan terutama 4 yang terbesar  dari segi metodenya agar kita tidak salah memilih ingin menerapkan yang mana dalam konteks pergerakan alternatif yang hendak atau sudah kita ciptakan

Oleh itu, penting bagi pendidikan untuk mewujudkan keadaan pendidikan yang sesuai dengan kondisi pertama. Perlu terlebih dahulu mengenali mazhab-mazhab pendidikan, terutamanya 4 yang terbesar dari segi kaedah agar kita tidak salah memilih kaedah yang ingin diterapkan dalam konteks pergerakan alternatif yang sudah atau mahu kita bangunkan.

Menurut pendapat saya, semua teori yang dihuraikan di atas memiliki kelebihannya masing-masing. Saya melihat pendidikan dirumuskan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berubah, di mana pendidikan dan pelatihan praktis di pelbagai bidang perlu dirancang dengan tujuan akhir untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *