Oleh: D’Hamdan.M
Semakin lara kita didera bara,
semakin membara jiwa yang terseksa,
sanak saudara menjerit gila,
minta simpati tanah yang berharga.
Lama resah demokrasi luka,
luka kita terpedaya kata,
manis mulut madah bicara,
janji semua hanya sandiwara.
Mana semua suara perwira?
dulu gagah menentang nista
kini semua hilang sirna,
sifat tercelah menjadi akta.
Demokrasi utuh anjakan paradigma,
paradigma yang mengubah bangsa,
lihat saja bumi Palestina,
hancur luluh tiada tersisa.
Selagi bumi belum kiamat,
tiada istilah kata terlambat,
laungkan tujuh kalimat keramat,
menjadi api pembakar semangat.
22 Mei 2019 (17 Ramadhan 1440 H)