Oleh: Daniele Speziale
Rubaiyat untuk Kalimantan
Hutan menangis tanpa bersuara;
kita dicuri langit dan udara.
Manusia lawan, gaduh, salahkan:
kiamat datang pun tak bersaudara.
Lihat langit terbuka, itulah kebebasan
tapi jerebu jadikan kita tahanan,
pandangan bermimpi insan terkurung,
terpisah dari ufuk dan perbintangan.
Dibakar monyet, dicekik burung,
dihalau pribumi, dibersihkan gunung.
Kita semua bayar dengan pernafasan,
agar beberapa ketua syarikat beruntung.
Amat tua hutan Kalimantan.
Tapi umur tua jarang dihormatkan.
Si tamak takkan kenyang, laut akan naik;
di bawah airnya akan insan berperpaduan?